Aturan Penulisan Angka Romawi (Penjelasan dan Contoh)
Angka Romawi atau Bilangan Romawi merupakan sebuah sistem penomoran yang berasal dari jaman peradaban Romawi Kuno.
Yang unik dari sistem penomoran romawi kuno ini yaitu menggunakan huruf latin untuk menuliskan angka numerik.
Sampai saat ini bilangan ini juga masih sering digunakan dalam berbagai keperluan. Seperti untuk menulis nomor bab dalam sebuah buku dan penomoran pada surat-surat.
Nah jika kamu ingin mengetahui Dasar-dasar bilangan Romawi kamu bisa menonton video berikut ini:
1. Simbol angka yang diulang beberapa kali menandakan nilai yang diulang sebanyak perulangan.
Contoh:
Ada yang perlu kamu perhatikan dalam sistem pengurangan yaitu, Bilangan puluhan hanya bisa dikurangi oleh bilangan satuan, ratusan hanya bisa dikurangi bilangan puluhan, bilangan ribuan hanya bisa dikurangi ratusan.
Dan dalam sistem pengurangan ini maksimal hanya boleh ada satu bilangan. Contohnya angka romawi 8 tidak boleh ditulis IIX, karena pengurang didepan bilangan hanya boleh ada satu saja.
Contoh:
Demikian pembahasan mengenai aturan dalam penulisan angka romawi semoga bermanfaat untuk kamu semua.[]
Yang unik dari sistem penomoran romawi kuno ini yaitu menggunakan huruf latin untuk menuliskan angka numerik.
Sampai saat ini bilangan ini juga masih sering digunakan dalam berbagai keperluan. Seperti untuk menulis nomor bab dalam sebuah buku dan penomoran pada surat-surat.
Nah jika kamu ingin mengetahui Dasar-dasar bilangan Romawi kamu bisa menonton video berikut ini:
Aturan Penulisan Angka Romawi
Untuk menulis lambang angka romawi ada beberapa aturan atau ketentuan yang perlu kamu ketahui yaitu:1. Simbol angka yang diulang beberapa kali menandakan nilai yang diulang sebanyak perulangan.
Contoh:
- Angka Romawi III = 3, I adalah simbol untuk angka 1, Simbol I diulang sebanyak tiga kali, artinya 3 x 1 = 3.
- Angka Romawi XXX = 30, X adalah simbol untuk angka 10, Simbol X diulang sebanyak tiga kali, artinya 3 x 10 = 30.
2. Lambang bilangan yang sama hanya bisa ditulis secara berurutan tiga kali saja.
- 3 = III
- 30 = XXX
- 4 Tidak bisa ditulis IIII (karena berurutan lebih dari 3 kali) tetapi angka 4 dalam bilangan romawi ditulis IV
- 40 Tidak bisa ditulis XXXX (karena berurutan lebih dari 3 kali) tetapi 40 ditulis XL
3. Jika bilangan yang lebih kecil ditulis didepan bilangan yang lebih besar ini artinya pengurangan.
Dan dalam sistem pengurangan ini maksimal hanya boleh ada satu bilangan. Contohnya angka romawi 8 tidak boleh ditulis IIX, karena pengurang didepan bilangan hanya boleh ada satu saja.
- IV artinya 5 - 1 = 4, Karena I = 1 dan V = 5, Dan letak I berada didepan bilangan yang lebih besar berarti pengurangan.
- IX artinya 10 -1 = 9
- XL artinya 50 - 10 = 40
- XC artinya 100 -10 = 90
4. Jika bilangan yang lebih kecil ditulis dibelakang bilangan yang lebih besar ini artinya penjumlahan.
Perlu kamu perhatikan dalam sistem penjumlahan yaitu, Bilangan romawi hanya bisa ditambahkan dengan bilangan satu level dibawahnya, puluhan hanya bisa ditambah oleh bilangan satuan, ratusan hanya bisa ditambah bilangan puluhan, bilangan ribuan hanya bisa ditambah ratusan.
Contohnya:
- VI artinya 5 + 1 = 6
- VII artinya 5 + 1 + 1 = 7
- VIII artinya 5 + 1 + 1 +1 = 8
- XI artinya 10 + 1 = 11
- XII artinya 10 + 1 + 1 = 12
- XIII artinya 10 + 1 + 1 + 1 = 13
5. Garis di atas simbol bilangan Romawi mempunyai arti perkalian dengan 1.000.
Contohnya:
Contohnya:
- V = 5 dan V = 5.000
- X = 10 dan X = 10.000
- L = 50 dan L = 50.000
- C = 100 dan C = 100.000
- D = 500 dan D = 500.000
- M = 1000 dan M = 1.000.000
Baca juga tutorial lainnya: Daftar Isi Pelajaran Matematika